A. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan informasi dan gambaran yang jelas mengenai berbagai fenomena yang erat hubungannya dengan dunia pendidikan, khususnya tentang :
1. Persepsi guru terhadap kepemimpinan kepala sekolah di SMU Negeri Kabupaten Kuningan.
2. Persepsi guru terhadap lingkungan kerja di SMU Negeri Kabupaten Kuningan.
3. Sikap guru pada proses pembelajaran di SMU Negeri Kabupaten Kuningan.
4. Hubungan antara persepsi guru terhadap kepemimpinan kepala sekolah dengan sikap guru pada proses pembelajaran di SMU Negeri Kabupaten Kuningan.
5. Hubungan antara persepsi guru terhadap lingkungan kerja dengan sikap guru pada proses pembelajaran di SMU Negeri Kabupaten Kuningan.
6. Hubungan secara bersama-sama antara persepsi guru terhadap kepemimpinan kepala sekolah dan lingkungan kerja dengan sikap guru pada proses pembelajaran
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tesis yang berjudul : “ Persepsi guru terhadap kepemimpinan kepala sekolah dan lingkungan kerja dalam hubungannya dengan sikap guru pada proses pembelajaran “ ini, mengambil tempat penelitian di SMU Negeri Kabupaten Kuningan.
Kabupaten Kuningan terletak di bagian timur Propinsi Jawa Barat dengan batas wilayah administrasi : sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Cirebon; sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Brebes; sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Cilacap; dan sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Majalengka.
Luas wilayah Kabupaten Kuningan 1.178,57 km2 dengan ketinggian tempat berkisar antara 1000- 2000 m di atas permukaan laut. Jumlah penduduk berdasarkan sensus pada tahun 1990 sebanyak 884.326 jiwa.
Kabupaten Kuningan memiliki daerah wisata diantaranya : Linggarjati, Waduk Darma, Air panas Sangkanhurip, Darmaloka, Ikan Dewa Cigugur, Pendakian gunung Ceremai (tertinggi di Jawa barat), dll.
Dalam pelaksanaan otonomi daerah, pemerintah Kabupaten Kuningan menetapkan tiga prioritas pembangunan, meliputi bidang ekonomi, pendidikan dan kesehatan masyarakat. Khusus mengenai bidang pendidikan di kabupaten Kuningan terdapat lembaga-lembaga pendidikan seperti terdapat pada tabel di bawah ini.
Tabel 1
Jenis dan Jumlah Sekolah di Kabupaten Kuningan
No |
Jenis pendidikan |
Status |
Jumlah |
|
Negeri |
Swasta |
|||
1 2 3 4 5 |
Taman Kanak-kanak Sekolah Dasar Sekolah Lanjutan Pertama SMU / SMK Sekolah Tinggi (Akan diubah menjadi Universitas Kuningan)
|
— 714 64 19 — |
5 — 4 17 3 |
5 714 68 36 3 |
Sumber Dinas Kab. Kuningan. 2002
Adapun daftar SMU Negeri di Kabupaten Kuningan dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 2
Daftar SMU Negeri di Kabupaten Kuningan
No |
Sekolah |
Kepala Sekolah |
Alamat |
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
|
SMU N 1 Kuningan
SMU N 2 Kuningan
SMU N 3 Kuningan
SMU N 1 Ciawigebang
SMU N 1 Cilimus
SMU N 1 Luragung
SMU N 1 Garawangi
SMU N 1 Kadugede
SMU N 1 Cigugur
SMU N 1 Subang
SMU N 1 Mandirancan
SMU N 1 Cibingbin
SMU N 1 Ciwaru
SMU N 1 Ciniru
SMU N 1 Jalaksana
SMU N 1 Cidahu* |
Drs. H. Uhadi
Drs. Tarso M.M.
Drs. Kasiyo
Drs. Dedi Harun
Drs. Rakhmat
Drs. Uci Sanusi
Drs. Toha
Drs. Sumardjo
Drs. Agus Hakim
Drs. Bambang SS
Drs. Ajat Sudrajat
Drs. Maryanto
Drs. Nursalam
Drs. Darsa
Drs. Dedi Suardi
Drs. Rusamsi |
Jl. Siliwangi No. 55 Telp. 871594 Jl. Aruji Kartawinata No. 119, Telp. 971992 Jl. Siliwangi No. 13 Telp. 871066 Jl. Raya Ciawigebang Telp. 876542 Jl. Panawuan No. 221 Telp. 613076 Jl. Raya Luragung
Jl. Raya Garawangi No. 34, Telp. 874244 Jl. Raya Kadugede No. 11 Telp. 872876 Jl. Raya Cigugur No. 12 Telp. 873840 Jl. Raya Subang Telp. 876622 Jl. Raya Mandirancan 1A Telp. 613321 Jl. Raya Cibingbin 34 A
Jl. Raya Pabuaran Ciwaru Jl. Raya Ciniru Telp. 876418 Jl. Raya Padamenak 221
Jl. Raya Cidahu
|
Sumber Dinas Kab. Kuningan. 2002
* Berdiri tahun 2002 dan belum ada guru PNS
2. Waktu Penelitian
Kegiatan penelitian dalam rangka penyusunan tesis, mulai dari tahap awal sampai dengan tahap penyusunan laporan hasil penelitian sebagaimana tercantum pada tabel di bawah ini.
Tabel 3
Jadwal Kegiatan Penelitian dan Penyelesaian
No |
Kegiatan |
Waktu |
1
2
3 |
Persiapan a. Menentukan objek penelitian b. Menyusun perangkat / instrumen penelitian Pelaksanaan a. Penyebaran perangkat / instrumen penelitian b. Pengumpulan perangkat / instru men penelitian (data penelitian) c. Pengolahan data Penyelesaian a. Pengolahan laporan b. Penyelesaian akhir |
Juli 2001 Agustus 2001
Januari 2002
Februari 2002
Maret 2002
Maret-April 2002 Mei 2002 |
C. Metode Penelitian
Metode penelitian ini bersifat Expost Facto, karena data yang dikumpulkan setelah fenomena yang diteliti telah berlangsung. Teknik pengumpulan data menggunakan alat dalam bentuk kuisioner/angket yang disebarkan langsung pada responden (guru PNS) disetiap SMU Negeri di Kabupaten Kuningan. Responden sebagai sumber data tidak diambil dari seluruh guru PNS (populasi), tetapi dari sampel dari tiap SMU Negeri di kabupaten Kuningan. Pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling.
Bentuk penelitiannya korelasional, yaitu untuk melihat hubungan antar variabel.
D. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian ini adalah seluruh guru SMU Negeri di Kabupeten Kuningan yang berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Data jumlah guru Pegawai Negeri Sipil (PNS) pada SMU Negeri di Kabupaten Kuningan sebagaimana tercantum pada tabel berikut ini :
Tabel 4
Data Jumlah Guru PNS SMU Negeri di Kabupaten Kuningan
No |
Sekolah |
Jumlah |
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 |
SMU N 1 Kuningan SMU N 2 Kuningan SMU N 3 Kuningan SMU N 1 Ciawigebang SMU N 1 Cilimus SMU N 1 Luragung SMU N 1 Garawangi SMU N 1 Kadugede SMU N 1 Cigugur SMU N 1 Subang SMU N 1 Mandirancan SMU N 1 Cibingbin SMU N 1 Ciwaru SMU N 1 Ciniru SMU N 1 Jalaksana |
39 34 42 30 37 25 33 29 29 16 24 22 22 11 13 |
|
JUMLAH |
406 |
Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik Simple Random Sample karena anggota populasi bersifat Homogen yaitu guru-guru yang mengajar di SMU Negeri dan berstatus sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Jumlah sampel yang diambil sebesar 150 orang atau lebih dari 25 %. Menurut Sugiono, agar aman sebaiknya jumlah sampel yang besar yang digunakan.128
E. Instrumen Penelitian
1. Bentuk dan Kisi-Kisi Instrumen
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berbentuk kuisioner dengan Skala Likert, karena skala model ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan yaitu untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi. Didalamnya terdapat sejumlah pernyataan positif dan pernyataan negatif. Pernyataan positif diberi skor 5, 4, 3, 2 dan 1, sedangkan pernyataan negatif diberi skor 1, 2, 3, 4 dan 5. Pernyataan positif dan negatif ditempatkan secara acak.
Dalam menentukan jenis instrumen yang akan digunakan mengacu pada pendapat Drs. Sugiyono yang menyatakan bahwa :
Pada dasarnya terdapat dua macam instrumen, yaitu instrumen yang berbentuk test untuk mengukur prestasi belajar dan instrumen yang nontest untuk mengukur sikap. Instrumen yang berupa test jawabannya adalah “salah atau benar”, sedangkan instrumen sikap jawabannya tidak ada yang “salah atau benar” tetapi bersifat “positif dan negatif”129
Instrumen penelitian terdiri atas tiga kelompok instrumen sesuai dengan jumlah variabel yang diteliti, yaitu :
Kelompok pertama, instrumen penelitian untuk variabel X1 : Persepsi guru terhadap kepeminpinan kepala sekolah dengan kisi-kisi sebagaimana tercantum pada tabel di bawah ini.
Tabel 5
Kisi-Kisi Instrumen Persepsi Guru terhadap Kepemimpinan Kepala Sekolah
( Variabel X1)
No |
Indikator |
Nomor Butir |
Jumlah |
1 2 3 4 |
Pengarahan Membimbing Memotivasi Mengawasi |
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30 |
7 7 8 8 |
|
Jumlah |
|
30 |
Kelompok kedua, instrumen penelitian untuk variabel X2 : Persepsi guru terhadap lingkungan kerja dengan kisi-kisi sebagaimana tercantum pada tabel di bawah ini.
Tabel 6
Kisi-Kisi Instrumen Persepsi Guru terhadap Lingkungan Kerja
( Variabel X2)
No |
Indikator |
Nomor Butir |
Jumlah |
1
2
3
|
Kondisi kerja
Layanan
Hubungan guru de- ngan lingkungan |
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11
12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23
24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35 |
11
12
12
|
|
Jumlah |
|
35 |
Kelompok ketiga, instrumen penelitian untuk variabel Y : Sikap guru pada proses pembelajaran dengan kisi-kisi sebagaimana tercantum pada tabel di bawah ini.
Tabel 7
Kisi-Kisi Instrumen Sikap Guru pada proses Pembelajaran
( Variabel Y)
No |
Indikator |
Nomor Butir |
Jumlah |
1
2
3
|
Sikap guru terhadap perencanaan pembela- jaran Sikap guru terhadap pelaksanaan pembela- jaran Sikap guru terhadap evaluasai pembelajar- an |
1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13
14, 15, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26
27, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 40 |
13
13
14
|
|
Jumlah |
|
40 |
2. Pengujian Validitas Instrumen
Instrumen penelitian yang akan dijadikan alat untuk mendapatkan data-data sebagai bahan penelitian, perlu dilakukan pengujian validitas. Sebab dengan pengujian validitas dapat diketahui apakah alat ukur yang akan digunakan telah sesuai dengan apa yang hendak diukur atau tidak. Dr. Sugiyono menyatakan bahwa instrumen yang valid harus mempunyai validitas internal dan validitas eksternal. Instrumen yang mempunyai validitas internal atau rasional, bila kriteria yang ada dalam instrumen secara rasional (teoritis) telah mencerminkan apa yang diukur. Sedangkan instrumen yang mempunyai validitas eksternal bila kriteria di dalam instrumen disusun berdasarkan fakta-fakta empiris. Validitas internal instrumen yang berupa test harus memenuhi contruct validity(validitas konstruk) dan content validity (validitas isi). Sedangkan untuk instrumen yang nontest yang digunakan untuk mengukur sikap, cukup memenuhi contruct validity(validitas konstruk).[130]
Apabila dilihat berdasarkan perhitungan, suatu item/butir dikatakan valid apabila mempunyai dukungan yang besar terhadap skor total, atau terdapat kesejajaran antara skor item dengan skor total.131 Hal itu berarti bahwa item yang punya korelasi positif yang tinggi dengan skor total menunjukan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi, demikian juga sebaliknya. Menurut Masrun sebagaimana dikutip oleh Sugiyono menyatakan bahwa “biasanya syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah r = 0,3”132, ini berarti bahwa item yang nilai korelasinya di bawah 0,3 tidak dapat dianggap valid. Adapun formula untuk menghitung korelasinya adalah menggunakan korelasi product moment dengan rumus :
S xy rxy = (Sx2) (Sy2)
|
Keterangan :
rxy = Koefisien korelasi antara variabel X (skor item) dengan variabel Y (skor total)
x = X – X
y = Y – Y
Proses penghitungan mengunakan program SPSS 11.0. Rangkuman hasil analisis validitas instrumen sebagaimana tercantum pada tabel di bawah ini.
Tabel 8
Data Instrumen Penelitian hasil analisis validitas
No |
Variabel |
Jumlah Instrumen |
Hasil Analisis |
|
Valid |
Invalid |
|||
1
2
3 |
Persepsi guru terhadap kepe mimpinan kepala sekolah (X1) Persepsi guru terhadap ling kungan kerja (X2) Sikap guru pada proses pem belajaran (Y) |
30
35
40
|
24
32
32 |
6
3
8 |
|
JUMLAH |
105 |
88 |
17 |
* Data lengkap hasil perhitungan ada pada lampiran
3. Pengujian Realibilitas Instrumen
Pengujian reliabilitas instrumen penelitian dimaksudkan untuk mengetahui apakah butir instrumen yang digunakan keterandalannya memenuhi kriteria atau tidak. Apabila berdasarkan analisis, diperoleh reliabilitas instrumen penelitian tinggi, maka kemungkinan kesalahan data yang dikumpulkan rendah. Akurasi dan stabilitas data berarti tinggi.
Proses pengukuran reliabilitas instrumen penelitian menggunakan Alfa Cronbach. Koefesien reliabilitas yang diperoleh berpedoman pada klasifikasi Guilford, yaitu :
r > 0,8 : sangat kuat
0,6 < r > 0,8 : kuat
0,4 < r > 0,6 : sedang
Rumus yang digunakan adalah :
K SDb2 a = 1 – K – 1 SDt2 |
Keterangan :
a = koefisien alpha
K = jumlah pengelompokan item
SDb 2 = varians butir item
SDt 2 = varians skor total
Varians-varians tersebut dicari dengan menggunakan rumus Sebagai berikut :
(X)2 X2 – N SD2 = N
|
Keterangan :
SD2 = varians skor
X2 = jumlah kuadrat skor
N = jumlah responden
Setelah dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas, maka item-item yang tidal valid tidak akan dimasukan ke dalam instrumen pengukuran variabel, sehingga instrumen pengukuran variabel hanya akan menggunakan item-item yang valid dengan maksud agar data yang diperoleh benar-benar akurat dan hasil analisanya dapat dipertanggungjawabkan.
Proses penghitungan mengunakan program SPSS 11.0 Hasil penghitungan diperoleh data koefesien reliabilitas sebagaimana tercantum pada tabel di bawah ini.
Tabel 9
Koefesien Reliabilitas Instrumen Penelitian
No |
Variabel |
Koefisien Reliabilitas |
1
2
3 |
Persepsi guru terhadap kepe mimpinan kepala sekolah (X1) Persepsi guru terhadap ling kungan kerja (X2) Sikap guru pada proses pem belajaran (Y) |
0,86
0,82
0,81
|
* Data lengkap hasil perhitungan ada pada lampiran
Berdasarkan hasil analisis tersebut, dapat disimpulkan bahwa instrumen penelitian reliabel dengan kriteria sangat kuat karena koefisien dari ketiga kelompok instrumen penelitian memiliki koefesien > 0,80
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpualan data dilakukan dengan cara mendatangi seluruh SMU Negeri di Kabupaten Kuningan, kecuali sekolah yang belum memiliki guru yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS). Jumlah sekolah yang didatangi berjumlah 15 sekolah.
Setelah mendapat izin dari Kepala Sekolah, kuisioner diberikan dan diisi langsung oleh guru yang bersangkutan. Bagi guru yang tidak sempat mengisi dan menyerahkan langsung pada saat itu, diberi kesempatan untuk mengisinya pada waktu lain, baik di rumah ataupun di sekolah. Proses pengambilan bagi kuisioner yang pengisiannya bukan pada saat penyebaran, diambil melalui kurir atau dititipkan. Instrumen penelitian ada pada lampiran.
G. Teknik Analisis Data
1. Uji Normalitas.
Uji Normalitas dimaksudkan untuk memeriksa apakah data populasi berdistribusi normal atau tidak. Uji ini diperlukan untuk mengetahui apakah teknik analisis regresi dapat digunakan dalam penelitian ini atau tidak.
Uji yang dipakai adalah uji Kolmogorov Smirnov, dimana apabila a maksimum hitung lebih kecil dari nilai kritis D tabel, maka distribusi data penelitian bersifat normal dan jika a hitung lebih besar dari D tabel distribusi tidak normal, taraf signifikansi yang dipakai adalah Alpha 0,05 (a 0,05)
Proses pengolahan uji normalitas menggunakan program SPSS 11.0. Data lengkap ada pada lampiran.
2. Uji Homogenitas
Uji Homogenitas variansi diperlukan untuk memeriksa apakah data yang diperoleh memiliki variansi yang homogen atau tidak. Hal ini dianggap penting karena sangat berpengaruh terhadap pengambilan kesimpulan. Pengujian menggunakan uji Barlet, apabila harga c2 hitung lebih kecil dari c2 tabel, maka data berasal dari populasi yang homogin demikian juga sebaliknya. Signifikansi yang dipakai adalah alpha 0,05 (a 0,05)
Proses uji homogenitas variansi menggunakan program SPSS 11.0. Data lengkap ada pada lampiran.
3. Analisis Regresi
Analisis Regresi berhubungan dengan penelitian korelasi antar variabel yang mempunyai hubungan kausal atau fungsional. Untuk menetapkan antar variabel mempunyai hubungan kausan/fungsional atau tidak, didasarkan pada landasan teoritis yang memperkuatnya. Dengan demikian analisis regresi itu untuk mengetahui bagaimana variabel dependen dapat diprediksikan melalui variabel independen, sehingga dapat dsimpulkan apakah naik dan menurunnya keadaan variabel independen, atau untuk meningkatkan keadaan variabel dependen dapat dilakukan dengan meningkatkan variabel independen atau sebaliknya.
Rumus yang digunakan adalah rumus model persamaan regresi :
Ŷ = a + bX1 |
Ŷ = a + bX2 |
Variabel Y atas X1 |
Variabel Y atas X2 |
PERSAMAAN REGRESI SEDERHANA |
|
Ŷ = a0 + b1X1 + b2X2 |
Variabel Y atas X1 dan X2
4. Korelasi
Untuk mendapatkan kesimpulan tentang ada atau tidaknya hubungan antar variabel ( X1 Y; X2 Y; X1 X2 Y ) menggunakan beberapa model korelasi yaitu korelasi product moment, korelasi parsial, korelasi ganda, regresi ganda sekaligus dihitung uji keberartian koefesien korelasi setiap hubungan antar variabel.
Proses pengolahan korelasi menggunakan program SPSS 11.0. Data lengkap ada pada lampiran.
Rumus untuk perhitungan koefisien korelasi antara variabel X1 dengan variabel Y, dan variabel X2 dengan variabel Y :
S xy rxy =
(Sx2) (Sy2)
|
Keterangan:
rxy = koefisien korelasi antara variabel X dan
variabel Y
x 2 = kuadrat dari x (x = X – X)
y2 = kuadrat dari y (y = Y – Y)
Rumus untuk perhitungan koefisien korelasi variabel X1 dan variabel X2 dengan variabel Y (korelasi jamak) :
r2yx1+r2yx2-2ryx1ryx2rx1x2 Ry.x1x2 =
1 – r2x1x2 |
Keterangan :
Ry.x1x2 = koefisien korelasi jamak antara X1 dan X2 dengan Y
ryx1 = koefisien korelasi antara X1 dengan Y
ryx2 = koefisien korelasi antara X2 dengan Y
rx1x2 = koefisien korelasi antara X1 dengan X2
H. Hipotesis Statistik
1). Ho : r y1 = 0
H1 : r y1 > 0
2). Ho : r y2 = 0
H1 : r y2 > 0
3). Ho : R y.1 2 = 0
H1 : R y.1 2 > 0
Keterangan
- Ho = Hipotesis alternatif
- H1 = Hipotesis kerja
- r y1 = Koefesien korelasi X1 terhadap Y
- r y2 = Koefesien korelasi X2 terhadap Y
- R y.12 = Koefesien korelasi ganda X1 dan X2 bersama-sama dengan Y
128 Sugiyono. 2000. Metodologi Penelitian Bisnis, Bandung: CV Alfabeta, h. 111
129 Ibid, h. 83
[130] Ibid, h. 113
131 Suharsimi Arikunto, 1993. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Bumi Aksara. Hal. 72
132 Sugiyono, op cit, h 124.
133 Murwani, Santoso. 2000. Statistik Terapan (Teknik Anilis Data), Program Pascasarjana, HAMKA, Jakarta, h. 31
133 Sugiono, op cit, h.109
134 Sugiono, op cit, h. 164
135 Muwarni, Santoso, op cit, h. 39
136 Muwarni, Santoso, loc cit
138 Muwarni, Santoso, op cit, h. 31
140 Hartati, Sri. 2000. Mteri Kuliah Statistik, Program Pascasarjana, UHAMKA, Jakarta