A. Deskripsi Data
Pada bagian awal dari bab ini secara berturut–turut akan disajikan gambaran deskriptif ketiga variabel yang diteliti, yaitu persepsi guru terhadap kepemimpinan kepala sekolah ( X dan sikap guru pada proses pembelajaran ( Y ) pada SMU Negeri Kabupaten Kuningan.
Ketiga jenis data diperoleh melalui angket yang dirancang oleh peneliti sesuai dengan indikator setiap variabel yang diteliti. Setelah pendeskripsian data, selanjutnya disajikan pengujian persyaratan analisis, pengujian hipotesis dan dilanjutkan dengan tafsiran terhadap hasil pengujian hipotesis.
1. Persepsi Guru terhadap Kepemimpinan Kepala Sekolah ( X )
Instrumen penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data variabel X berupa angket sebanyak 30 pernyataan dengan skor nilai maksimum sebesar = 150; dan skor nilai minimum sebesar = 30.
a. Uji Validitas
Berdasarkan proses uji validitas instrumen dengan menggunakan rumus korelasi product moment yang proses perhitungannya menggunakan program SPSS 11.0. Instrumen yang valid sebanyak 24 pernyataan dan yang tidak valid sebanyak 6 pernyataan. Dengan demikian maka skor nilai maksimum menjadi sebesar = 120; dan skor nilai minimum menjadi sebesar = 24.
Rincian hasil pengujian validitas instrumen sebagai berikut :
Tabel 10
Rekapitulasi Perhitungan Pengujian Validitas Instrumen
Penelitian Variabel X
No |
PERNYATAAN |
VALIDITAS |
KETERANGAN |
|
r hitung |
r tabel Alpha 0,05 |
|||
1 |
ITEM NO 1 |
0,601 |
0,159 |
Valid |
2 |
ITEM NO 2 |
0,612 |
0,159 |
Valid |
3 |
ITEM NO 3 |
0,630 |
0,159 |
Valid |
4 |
ITEM NO 4 |
0,571 |
0,159 |
Valid |
5 |
ITEM NO 5 |
0,589 |
0,159 |
Valid |
6 |
ITEM NO 6 |
0,705 |
0,159 |
Valid |
7 |
ITEM NO 7 |
0,571 |
0,159 |
Valid |
8 |
ITEM NO 8 |
0,556 |
0,159 |
Valid |
9 |
ITEM NO 9 |
0,596 |
0,159 |
Valid |
10 |
ITEM NO 10 |
0,305 |
0,159 |
Valid |
11 |
ITEM NO 11 |
0,684 |
0,159 |
Valid |
12 |
ITEM NO 12 |
0,594 |
0,159 |
Valid |
13 |
ITEM NO 13 |
0,569 |
0,159 |
Valid |
14 |
ITEM NO 14 |
0,515 |
0,159 |
Valid |
15 |
ITEM NO 15 |
-0,526 |
0,159 |
Tidak Valid |
16 |
ITEM NO 16 |
0,153 |
0,159 |
TidakValid |
17 |
ITEM NO 17 |
0,572 |
0,159 |
Valid |
18 |
ITEM NO 18 |
0,103 |
0,159 |
Tidak Valid |
19 |
ITEM NO 19 |
0,562 |
0,159 |
Valid |
20 |
ITEM NO 20 |
-0,211 |
0,159 |
Tidak Valid |
21 |
ITEM NO 21 |
0,476 |
0,159 |
Valid |
22 |
ITEM NO 22 |
0,449 |
0,159 |
Valid |
23 |
ITEM NO 23 |
0,379 |
0,159 |
Valid |
24 |
ITEM NO 24 |
0,551 |
0,159 |
Valid |
25 |
ITEM NO 25 |
0,738 |
0,159 |
Valid |
26 |
ITEM NO 26 |
0,413 |
0,159 |
Valid |
27 |
ITEM NO 27 |
0,581 |
0,159 |
Valid |
28 |
ITEM NO 28 |
-0,520 |
0,159 |
Tidak Valid |
29 |
ITEM NO 29 |
0,099 |
0,159 |
Tidak Valid |
30 |
ITEM NO 30 |
0,602 |
0,159 |
Valid |
b. Uji Reliabilitas
Sementara itu dari hasil perhitungan reliabilitas instrumen menunjukan nilai alpha sebesar 0,8183, dan bila dibandingkan dengan r tabel pada tingkat kepercayaan 95 % yakni sebesar 0,159, berarti instrumen untuk mengukur variabel X1 adalah reliabel karena (r hitung ) 0,8183 > 0,159 (r tabel). Posisi reliabilitasnya termasuk sangat kuat karena lebih besar dari 0,80 (klasifikasi Guilford).
Responden sebagai sampel seluruhnya sebanyak 150 guru dari 15 sekolah. Berdasarkan data yang terkumpul menunjukkan bahwa rentang skor nilai untuk persepsi guru terhadap kepemimpinan kepala sekolah berkisar antara 36 sampai dengan 111. Dengan rentangan tersebut diperoleh harga rata-rata sebesar 91,39; dan simpangan baku sebesar 11,02. (Data lengkap ada ada pada lampiran)
Distribusi frekuensi dari data tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 11
Distribusi Frekuensi Skor
“Persepsi guru terhadap kepemimpinan kepala sekolah”
No |
Kelas Interval |
Frekuensi |
Frekuensi Relatif (%) |
1 2 3 4 5 6 7 8 9 |
103 – 111 94 – 102 85 – 93 76 – 84 67 – 75 58 – 66 49 – 57 40 – 48 31 – 39 |
19 47 54 17 10 2 0 0 1 |
12,67 31,33 36,00 11,33 6,66 1,33 0 0 0,66 |
|
å |
150 |
100 |
Histogram untuk skor nilai persepsi guru terhadap kepemimpinan kepala sekolah sebagaimana tercantum di bawah ini.
Gambar 3 :Grafik skor
“Persepsi guru terhadap kepemimpinan kepala sekolah”
2. Sikap guru pada proses pembelajaran (Y)
Instrumen penelitian yang digunakan untuk pengumpulan data berupa angket sebanyak 40 pernyataan dengan skor nilai maksimal sebesar = 200; dan skor nilai minimal sebesar = 40.
a. Uji Validitas
Setelah melalui proses uji validitas instrumen dengan menggunakan program SPSS ternyata instrumen yang valid sebanyak 32 pernyataan. Dengan demikian maka skor nilai maksimum menjadi sebesar = 160; dan skor nilai minimum menjadi sebesar = 32.
Tabel 10
Rekapitulasi hasil pengujian
validitas variabel Y
No |
PERNYATAAN |
VALIDITAS |
KETERANGAN |
|
R hitung |
r tabel Alpha 0,05 |
|||
ITEM NO 1 |
0,584 |
0,159 |
Valid |
|
2 |
ITEM NO 2 |
0,640 |
0,159 |
Valid |
3 |
ITEM NO 3 |
0,432 |
0,159 |
Valid |
4 |
ITEM NO 4 |
0,436 |
0,159 |
Valid |
5 |
ITEM NO 5 |
0,464 |
0,159 |
Valid |
6 |
ITEM NO 6 |
0,544 |
0,159 |
Valid |
7 |
ITEM NO 7 |
-0,356 |
0,159 |
Tidak Valid |
8 |
ITEM NO 8 |
-0,382 |
0,159 |
Tidak Valid |
9 |
ITEM NO 9 |
0,726 |
0,159 |
Valid |
10 |
ITEM NO 10 |
0,382 |
0,159 |
Valid |
11 |
ITEM NO 11 |
0,436 |
0,159 |
Valid |
12 |
ITEM NO 12 |
0,691 |
0,159 |
Valid |
13 |
ITEM NO 13 |
0,596 |
0,159 |
Valid |
14 |
ITEM NO 14 |
0,122 |
0,159 |
Tidak Valid |
15 |
ITEM NO 15 |
0,676 |
0,159 |
Valid |
16 |
ITEM NO 16 |
0,509 |
0,159 |
Valid |
17 |
ITEM NO 17 |
0,456 |
0,159 |
Valid |
18 |
ITEM NO 18 |
0,526 |
0,159 |
Valid |
19 |
ITEM NO 19 |
0,309 |
0,159 |
Valid |
20 |
ITEM NO 20 |
0,462 |
0,159 |
Valid |
21 |
ITEM NO 21 |
0,471 |
0,159 |
Valid |
22 |
ITEM NO 22 |
0,576 |
0,159 |
Valid |
23 |
ITEM NO 23 |
0,591 |
0,159 |
Valid |
24 |
ITEM NO 24 |
0,632 |
0,159 |
Valid |
25 |
ITEM NO 25 |
0,107 |
0,159 |
Tidak Valid |
26 |
ITEM NO 26 |
0,118 |
0,159 |
Tidak Valid |
27 |
ITEM NO 27 |
0,414 |
0,159 |
Valid |
28 |
ITEM NO 28 |
0,085 |
0,159 |
Tidak Valid |
29 |
ITEM NO 29 |
0,161 |
0,159 |
Tidak Valid |
30 |
ITEM NO 30 |
0,538 |
0,159 |
Valid |
31 |
ITEM NO 31 |
-0,210 |
0,159 |
Tidak Valid |
32 |
ITEM NO 32 |
0,489 |
0,159 |
Valid |
33 |
ITEM NO 33 |
0,564 |
0,159 |
Valid |
34 |
ITEM NO 34 |
0,470 |
0,159 |
Valid |
35 |
ITEM NO 35 |
0,515 |
0,159 |
Valid |
36 |
ITEM NO 36 |
0,224 |
0,159 |
Valid |
37 |
ITEM NO 37 |
0,252 |
0,159 |
Valid |
38 |
ITEM NO 38 |
0,518 |
0,159 |
Valid |
39 |
ITEM NO 39 |
0,297 |
0,159 |
Valid |
40 |
ITEM NO 40 |
0,266 |
0,159 |
Valid |
b. Uji Reliabilitas
Sementara itu dari hasil perhitungan reliabilitas instrumen menunjukan nilai Alpha sebesar 0,8112, dan bila dibandingkan dengan r tabel pada tingkat kepercayaan 95 % yakni sebesar 0,159, berarti instrumen untuk mengukur variabel Y adalah reliabel karena (r hitung ) 0,8112 > 0,159 (r tabel). Posisi reliabilitasnya termasuk sangat kuat karena lebih besar dari 0,80 (klasifikasi Guilford).
Responden sebagai sampel seluruhnya sebanyak 150 guru dari 15 sekolah. Berdasarkan data yang terkumpul menunjukkan bahwa rentang skor nilai untuk persepsi guru terhadap kepemimpinan kepala sekolah berkisar antara 82,00 sampai dengan 118,00. Dengan rentangan tersebut diperoleh harga rata-rata sebesar 98,47; dan simpangan baku sebesar 8,28. (Data lengkap ada pada lampiran).
Distribusi frekuensi dari data tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 11
Distribusi frekuensi skor
“Sikap guru pada proses pembelajaran”
No |
Kelas Interval |
Frekuensi |
Frekuensi Relatif (%) |
1 2 3 4 5 6 7 8 |
114 – 118 109 – 113 104 – 108 99 – 103 94 – 98 89 – 93 84 – 88 79 – 83 |
7 14 14 39 25 37 12 2 |
4,66 9,33 9,33 26 16,66 55,50 8 3,00 |
|
å |
150 |
100 |
Histogram untuk skor nilai persepsi guru terhadap kepemimpinan kepala sekolah sebagaimana tercantum di bawah ini.
Gambar 4 : Grafik skor
“Sikap guru pada proses pembelajaran”
B. Pengujian Persyaratan Analisis
Untuk membuktikan kenormalan data, perlu terlebih dahulu dilakukan Uji Normalitas dan Uji Homogenitas dari setiap variabel yang akan diuji, yaitu : (1) Persepsi guru terhadap kepemimpinan kepala sekolah ( X ); dan (2) Sikap guru pada proses pembelajaran.
1. Uji Normalitas
Proses perhitungan Uji Normalitas ini menggunakan program SPSS 11.0 dengan rumus Kolmogorov-Smirnov. Hasil perhitungan sebagai berikut :
a. Uji Normalitas data persepsi guru terhadap kepemimpinan kepala sekolah ( X1 )
Pengujian terhadap data mengenai persepsi guru terhadap kepemimpinan kepala sekolah menghasilkan a maksimum sebesar 0,13. Berdasarkan hasil pengujian dengan membandingkan dengan nilai D tabel, ternyata nilai a maksimum lebih kecil dari nilai D tabel (0,13 < 0,134) pada tingkat kepercayaan 0,05. Dengan demikian berarti bahwa data X berasal dari populasi yang berdistribusi normal.
b. Uji Normalitas data sikap pada proses pembelajaran (Y)
Pengujian terhadap data mengenai persepsi guru terhadap kepemimpinan kepala sekolah menghasilkan nilai a maksimum sebesar 0,09. Berdasarkan hasil pengujian dengan membandingkan dengan nilai D tabel, ternyata nilai a maksimum lebih kecil dari nilai D tabel (0,09 < 0,134) pada tingkat kepercayaan 0,05. Dengan demikian berarti bahwa data Y berasal dari populasi yang berdistribusi normal. (Data lengkap ada pada lampiran)
2. Uji Homogenitas
Sementara itu perhitungan uji Homogenitas setelah dikelompokan nilai-nilai Y atas X menunjukan bahwa populasi penelitian ini bersifat Homogen. Pengujian menggunakan uji Barlet, signifikansi yang dipakai adalah alpha 0,05 (a 0,05). Apabila harga c2 hitung lebih kecil dari c2 tabel, maka data berasal dari populasi yang homogin demikian juga sebaliknya. Hasil perhitungan nilai Y atas X1 , yaitu c2 hitung 106,43 < c2 tabel 113,1
C. Pengujian Hipotesis
Pada bagian ini akan disajikan hasil perhitungan untuk menguji ketiga hipotesis yang diajukan, yaitu : Hubungan antara persepsi guru terhadap kepemimpinan kepala sekolah ( X ) dengan sikap guru pada proses pembelajaran (Y).
Berdasarkan perhitungan analisis regresi linier sederhana terhadap data penelitian menghasilkan koefisien arah regresi b sebesar 0,36 dan konstanta a sebesar 65,59. Dengan demikian bentuk hubungan antara kedua variabel tersebut dapat disajikan oleh persamaan regresi :
Ŷ = 65,59 + 0,36 X
Untuk mengetahui keberartian regresi, persamaan regresi tersebut selanjutnya diuji dengan menggunakan uji F. Hasil pengujian dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 12
Tabel ANAVA untuk regresi linier sederhana Ŷ = 65,59 + 0,36 X1
Sumber varian |
db |
JK |
RJK |
F-h |
F-t |
Total |
150 |
1464787 |
– |
– |
– |
Regresi a Regresi b Sisa |
1 1 148 |
1454550 2345,172 7892,221 |
1454550 2345,172 53.326 |
43,978 |
3.91 |
JK TC JK G |
38 110 |
1850,26 6041.96 |
48.69 54,93 |
0.89 |
1.57 |
Catatan : dk = derajat kebebasan
JK = jumlah kwadrat
RJK = rata-rata jumlah kuadrat
Dari perhitungan ANAVA diperoleh nilai F = 43,98. Jika dibandingkan dengan F tabel pada tingkat signifikansi 0,05 : 3,91 maka regresi y = 65,585 + 0,36 X1 adalah signifikan Fh (43,98) > Ft (3,91). (Data lengkap perhitungan terlampir).
Hasil analisis varians sebagaimana yang tersaji dalam tabel tersebut di atas, menyimpulkan bahwa persamaan regresi yang diperoleh adalah linier dan signifikan karena f hitung 0.89 < f tabel 1.57
Analisis korelasi terhadap pasangan data dari kedua variabel tersebut menghasilkan koefisien korelasi r product moment sebesar 0,479. Telaah signifikansi terhadap angka koefesien korelasi tersebut diperoleh t-hitung sebesar 6,64 sedangkan untuk t-tabel (0,95) (148) = 1,65. Perhitungan ini menunjukkan bahwa angka koefesien korelasi antara persepsi guru terhadap kepemimpinan kepala sekolah (X1) dengan sikap guru pada proses pembelajaran (Y) adalah signifikan. Hal ini sekaligus menolak hipotesis nol yang menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang berarti antara persepsi guru terhadap kepemimpinan kepala sekolah dengan sikap guru pada proses pembelajaran.
Selanjutnya karena koefesien korelasi ry1 = 0,479 maka diperoleh koefesien determinasi sebesar r2 = 0,229 yang berarti bahwa 22,9 % variansi persepsi guru terhadap kepemimpinan kepala sekolah dapat dijelaskan oleh sikap guru pada proses pembelajaran melalui suatu persamaan model regresi :
Ŷ = 65,59 + 0,36 X1, pada α = 0,05
Koefesien korelasi parsial X1 dengan Y yang dikontrol oleh X2 = 0,3622 signifikan karena nilai t-hitung = 4,727 > t- tabel = 1,65 yang berarti hubungan antara persepsi guru terhadap kepemimpinan kepala sekolah dengan sikap guru pada proses pembelajaran tetap berarti.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil perhitungan pengujian ketiga hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini seluruhnya dapat diterima. Hal ini menunjukkan bahwa persepsi guru terhadap kepemimpinan kepala sekolah pada SMU Negeri di Kabupaten Kuningan memiliki hubungan yang positif dengan sikap guru pada proses pembelajaran. Demikian pula mengenai persepsi guru terhadap lingkungan kerja pada SMU Negeri di Kabupeten Kuningan memiliki hubungan yang positif pula dengan sikap guru pada proses pembelajaran. Bahkan secara bersama-sama, kedua variabel tersebut memiliki hubungan yang positif terhadap sikap guru pada proses pembelajaran. Lebih rinci akan diuraikan sebagai berikut :
Hubungan antara persepsi guru terhadap kepemimpinan kepala sekolah dengan sikap guru pada proses pembelajaran. Kedua variabel tersebut memiliki hubungan sebesar 0,479. Hal ini menunjukkan bahwa keduanya memiliki hubungan positif yang berarti. Makna yang dapat ditarik adalah bahwa semakin tinggi persepsi guru terhadap kepemimpinan kepala sekolah akan semakin tinggi pula kondisi sikap guru pada proses pembelajaran. Sumbangan yang diberikan yang diberikannya sebesar 22,9 %, sebab koefesien determinasinya adalah sebesar 0,2290. Dengan model regresi linier sederhana, Ŷ = 65,59 + 0,36 X
Y
71
70
69
68
|
67
|
66
65
X
0 1 2 4 4 5 6 7 8 9 10
Gambar 5 : Grafik Garis Regresi Ŷ = 65,59 + 0,36 X